Tuesday, October 13, 2009

What is Success, Interview with Kasandra Putranto



Dibawah ini adalah hasil interview yang saya bersama kelompok lakukan untuk mata kuliah Introduction to Sociology. Kami melakukan interview untuk mengetahui perspektif-perspektif dalam kesuksesan. Perspektif yang kami ambil adalah dari sudut pandang seorang psikolog yang telah banyak membantu orang lain untuk kemudian dapat mencapai kesuksesan mereka masing-masing. Demikian hasil interview kami:

Interview dengan A. Kasandra Putranto


A. Kasandra Putranto

Pada tanggal 9 Juni 2009, kami melakukan wawancara dengan nara sumber kami. Beliau adalah seorang yang sudah sukses dimata kami sebagai seorang psikolog ternama dengan berbagai aktivitasnya dari sebagai praktisi di bidangnya dengan membuka prakteknya sendiri hingga sebagai pembicara ahli di sebuah acara radio swasta ternama di Jakarta. Beliau juga masih menyempatkan dirinya untuk membagikan ilmu serta pengalamannya sebagai seorang psikolog yang juga pernah terjun di dalam bidang Public Relations dan Marketing untuk para mahasiswa The London School of Public Relations – Jakarta. Beliau bernama A. Kasandra Putranto atau yang akrab disapa Mam Kasandra oleh para mahasiswanya.


Inilah hasil interview kami dengan Mam Kasandra :
Dimulai dari hal yang sangat sederhana yang melatar belakangi profesinya sekarang ini sebagai seorang psikolog. Alasan Beliau memilih masuk ke fakultas psikologi adalah karena ingin menjadi dokter namun Beliau tidak tega kalau harus membedah dan melakukan eksperimen terhadap tubuh dari orang yang sudah meninggal. Walaupun sebenarnya Mam Kasandra tidak takut untuk membedah mayat, tetapi karena didasari atas rasa tidak tega itu, maka akhirnya memilih untuk memasuki fakultas psikologi.
Pada saat menjadi seorang mahasiswi, Beliau termasuk mahasiswi yang sangat aktif. Tidak hanya mengikuti perkuliahan, Beliau juga sangat aktif berpartisipasi dalam kegiatan kampus dan juga diluar kampus. Pada dasarnya sifat dari Mam Kasandra ini tidak bisa diam tanpa melakukan sesuatu sehingga Beliau mencari kegiatan di luar kampusnya seperti menari, bekerja sebagai seorang stand guide maupun sebagai seorang Sales Promotion Girl.

Beliau juga memiliki prinsip bahwa dengan melakukan sesuatu itulah belajar, karena ilmu yang diterima dari bangku kuliah hanyalah 20% dari pengetahuan yang dimiliki. Sedangkan sisanya sebesar 80% justru diperoleh dari keikutsertaannya di dalam kegiatan diluar kampus dan juga bisa didapat dengan membaca koran, bersosialisasi dengan orang lain di dalam suatu kegiatan kelompok dan membangun hubungan baik dengan banyak orang yang ditemuinya. Salah satunya adalah dengan menekuni hobi menarinya, Beliau bisa berkenalan dengan Mas Ari Tulang, Gusti Randa maupun Rina Gunawan yang pada akhirnya dari hobinya ia dapat memperluas jaringan sosialnya.

Selain itu alasannya mencari pekerjaan diwaktu kuliah adalah untuk menambah pengetahuan dan pengalaman hidupnya. Namun, dengan begitu banyaknya kegiatan yang dilakukannya disamping kuliah, ia masih dapat membagi waktunya dengan baik. Motto yang ia miliki adalah “Work smart, Play smart and Study smart”.

Pada prakteknya ia melayani konsultasi untuk 3 devisi yaitu corporate training and service untuk departemen HR pada perusahaan-perusahaan, konsultasi untuk terapi masalah individu, keluarga, pengembangan pribadi dan pengembangan personality serta jasa konsultasi untuk anak-anak dengan kebutuhan-kebutuhan khusus.

Kasandra Associates

Sebagai seorang psikolog yang tentunya harus menjaga kredibilitas itu sangat sulit dilakukan, karena selain harus menjunjung tinggi kode etik profesinya juga perlu memiliki hati nurani dalam menangani setiap masalah yang muncul. Seperti misalnya pada saat menjadi pengacara dari seorang pria yang ingin bercerai dengan istrinya dan mereka menempuh jalan hukum; sebagai seorang psikolog, Beliau dituntut untuk dapat mempertahankan laporan psikologis yang dibuatnya dan juga harus mempersiapkan argumen untuk melawan sanggahan dari psikolog lainnya namun juga tetap berusaha tidak menyakiti pihak dari istrinya.

Menurut Beliau pun seorang psikolog harus dapat mempertahankan kode etiknya dengan tidak langsung menilai dan melabel seseorang tanpa penelitian dan fakta. Seperti dalam kasus David, mahasiswa Indonesia yang dituduh membunuh dosennya di NTU; Ia memberikan statement pada wartawan yang pada akhirnya statement itu diedit oleh para wartawan sehingga menimbulkan kesalahpahaman, Mam Kasandra langsung meminta maaf bahwa apa yang ia katakan bukan seperti yang sudah diberitakan oleh media massa.

Sesuatu yang ada di dalam diri Mam Kasandra yang pada akhirnya membedakan dirinya dari psikolog lainnya ada 3 hal, yaitu : style, intelektual yang selalu mengacu pada fakta yang ada serta menggunakan bahasa yang mudah dimengerti oleh semua orang namun tetap kritis.

Yang dimaksud dengan memilih style atau gaya yang berbeda baik dalam penampilan yang kadang dapat membuat orang meragukan kemampuannya namun akhirnya dapat memberikan kredit bahwa Mam Kasandra adalah seorang psikolog yang memiliki pengetahuan yang luas. Selain itu juga Beliau juga ramah terhadap kamera dan juga selalu santai saat sedang pengambilan gambar maupun wawancara, selain itu dalam penampilannya Ia memiliki banyak pakaian yang mewakili kepribadian dan profesinya. Intelektual yang selalu mengacu pada fakta ini berarti bahwa ia menjunjung kode etiknya bahwa seorang psikolog tidak boleh langsung memberikan penilaian tanpa didasari oleh penelitian dan fakta yang ada. Karena psikolog adalah ilmuwan yang menggunakan ilmu pasti, bukan dukun yang dapt langsung melompat pada kesimpulan yang ditariknya dari ramalan dan dugaannya sendiri. Dan dalam bertata bahasa, tentunya Ia selalu menghindari menggunakan jargon ataupun istilah psikologi yang tidak dimengerti oleh masyarakat awam karena dengan begitu orang yang diajak berkomunikasi pun dapat memahami apa yang sedang diperbincangkan.

Hal yang paling penting bagi seorang psikolog adalah profesionalitas, selalu menjaga kode etik dan ilmu psikologi yang selalu berkembang, punya hati nurani. Oleh karena ilmu psikologi selalu berkembang, ia tidak boleh berhenti dan harus selalu belajar dan mengasah ilmunya.

Saat ini Mam Kasandra sudah mengeluarkan 2 buah buku yang berjudul CBT dan Metamorfosis. Alasan dalam mebuat kedua buku tersebut adalah untuk memenuhi nilai akademis dalam dirinya, karena ia adalah seorang praktisi. Walaupun ia menjadi dosen di STIKOM LSPR, bukan berarti ia diakui dalam dunia akademis karena STIKOM sendiri bukanlah fakultas psikologi namun merupakan Sekolah Tinggi yang lebih memfokuskan dirinya pada ilmu komunikasi.

Metamorphosis

Metamorphosis, buku keduanya ternyata mampu menjadi salah satu best seller di Indonesia. Prestasi ini membuktikan bahwa Mam Kasandra tidak hanya sukses mendapatkan nama sebagai salah satu psikolog sukses, namun juga sebagai pembuktian keinginannya agar semua orang dapat menjadi ‘kupu-kupu’. Buku yang diluncurkan pada 17 September 2008 di Essence, Dharmawangsa ini berusaha mengajak setiap orang untuk dapat menjadi seorang yang menjalani hidup dengan penuh motivasi, berusaha melupakan pengaruh masa lalu yang kelam dan menjalani masa sekarang dengan pemikiran ke masa depan.

Saat kami tanyakan siapa saja inspirasi dalam dunia karirnya, Mam Kasandra menjawab bahwa :
1. Sang ayah yang merupakan inspirasi utama, karena dalam mendidiknya sang Ayah menerapkan cara mendidik yang demokratis dimana ia membiarkan putrinya untuk berpikir kritis dan berani mengambil keputusan.
2. Sumber insiprasi kedua adalah sang Ibu, dimana dalam mendidik, kedisiplinan perlu ditegakkan. Walaupun kadang merasa sakit hati karena tegasnya sikap sang Ibu, namun Mam Kasandra tetap berusaha melihat dari sisi positif bahwa itu semua demi kebaikannya.
3. Yang terakhir tentunya anak – anaknya dan suami tercinta. Sebagai seorang ibu dan istri yang baik, ia ingin memberikan kebanggaan bagi mereka semua. Namun oleh karena itu, Beliau berusaha untuk memenuhi kebutuhan mereka semua dan sebisa mungkin kegiatan yang dilakukan tidak menyita dan mengambil waktunya untuk bersama dengan mereka. Sebagai contoh, kalaupun harus keluar kota karena urusan pekerjaan, beliau selalu pulang kerumah. Ia akan menolak smua tawaran bila harus menginap.

Hal yang paling penting dalam hidup alumnus SMA VI Jakarta tahun 1986 ini adalah keluarga sebagai inspirasi dan motivasi dalam menjalani hidup. Namun Mam Kasandra juga melihat dari sisi yang lebih besar lagi, yaitu menjalankan harkat dan perannya sebagai manusia serta berusaha mencapai sesuatu yang mendekati kesempurnaan. Yang dimaksud dengan hal ini adalah setiap manusia diciptakan dan memiliki tugas di mata Tuhan, Gusti Allah.

Oleh karena harkatnya ini, Ia dititipi seorang suami dan 3 orang anak, dimana cobaan pun tetap diberikan oleh Tuhan. Semisalnya bahwa anak keduanya memiliki masalah expressive language disorder, kelurganya pun kadang bermasalah, orang – orang disekitarnya baik mahasiswanya pun memiliki masalah. Itu semuanya penting di dalam dunia bagaimana Ia berusaha menjadi seorang anak yang baik bagi orang tuanya, istri dan ibu yang baik bagi suami serta anak – anaknya dan juga menjadi dosen yang baik bagi mahasiswanya.

Sedangkan arti kesuksesan bagi seorang Kasandra A. Putranto adalah menerima segala sesuatu dengan ikhlas. Sukses bukan cuma sekedar uang yang diterima itu banyak, performance di TV banyak, teman di facebook lebih dari 5000, jadi direktur yang berhasil dalam karirnya, tetapi terlebih sukses itu di dunia akhirat. Sehingga untuk mencapai kesuksesan di akhirat, sebaiknya manusia bekerja sebaik – baiknya dan membagi ilmunya dengan baik. Karena Ia percaya ketika kita memberi dan membagi sesuatu maka Tuhan akan memberikan yang lebih lagi. Kadangkala manusia menerima berbagai macam cobaan yang bertolak belakang dengan keinginan setiap manusia untuk tampil sesempurna mungkin. Namun ketika manusia bisa menangani masalah-masalah dalam hidupnya tersebut, maka bagi Mam Kasandra, ia telah sukses dalam hidupnya.

Rencana ke depannya , tetap ingin menjadi psikolog dan bukan hanya mencerdaskan kehidupan bangsa dan anak orang lain sebagai dosen tetapi juga mencerdaskan kehidupan anak – anaknya sendiri dan mendampingi anak – anaknya dalam tumbuh dan berkembang terutama kehidupan psikologis mereka dan semoga bisa tetap menjadi seorang ibu, istri dan anak yang baik .

Kasandra Putranto sebagai seorang praktisi psikolog merasa bahwa kehidupan saat ini membuat orang memerlukan bantuan untuk berdamai dengan pribadinya. Manusia yang seringkali terfokus pada aspek pemahaman kehidupan yang dangkal seringkali membawa manusia pada kekecewaan yang berdampak depresi. Oleh sebab itulah seringkali mereka mencoba menciptakan imaginasi tentang dirinya, mencoba menemukan keajaiban-keajaiban bahkan perubahan secara instan ditempat yang salah.

Demikianlah hasil wawancara kami dengan Ibu A. Kasandra Putranto, semoga semangat dan juga pemikirannya dapat menginspirasikan kita untuk selalu berkembang dan menjadi manusia yang lebih baik.

Motorola's Co Creation Plan

elihat perkembangan pasar telekomunikasi yang sangat pesat di Indonesia, tentu saja membuat para pemain di industri ini berusaha secara agresif mendapatkan market share sebesar mungkin. Namun saya melihat bahwa terdapat salah satu perusahaan yang cukup ternama di dunia, Motorola, tidak mampu bersaing di pasar Indonesia maupun pasar dunia. Setelah melakukan analisa terhadap perusahaan Motorola, ternyata permasalahan utama yang mereka hadapi adalah inovasi produk yang tidak terarah dan tidak mampu memenuhi tuntutan customer.

Didasarkan pada pemikiran tersebut, dalam mata kuliah Management Strategies, saya membuat analisa dsertai solusi mengenai inovasi produk Motorola. Secara garis besar, analisa ini memuat mengenai pentingnya untuk mempertimbangkan strategi co-creation untuk brand ini.


Analisa Inovasi Produk

Time Context
Masalah terjadi pada awal tahun 2008. Hingga sekarang masalah ini belum selesai karena masih dalam tahap upaya pencarian penyelesaian masalah yang tepat. Berbagai pertimbangan dan nilai historis perusahaan ini menjadikannya sangat sulit untuk mendapatkan keputusan yang dapat menguntungkan semua pihak.

View Point
Yang bertanggung jawab dalam masalah yang terjadi adalah pihak manajemen Motorola Inc, khususnya mereka yang bergerak di divisi mobile phone. Pihak manajemen Motorola, terutama di Amerika Serikat sebagai pemegang keputusan tertinggi, khususnya dalam pengembangan strategi perusahaan menjadi penanggung jawab yang paling krusial dalam masalah ini. Ketidakmampuan dalam pembentukan strategi perusahaan yang terarah menjadi masalah utama pihak manajemen Motorola, Inc.
Pihak manajemen kurang mampu membawa visi misi Motorola yang sudah disusun menuju aplikasi strategi yang sesuai dengan perkembangan zaman sekarang ini, terutama mengenai kemampuan bersaing di era teknologi informasi yang sangat pesat.
Pihak manajemen juga kurang mampu membawa para karyawannya untuk melakukan inovasi dalam produk mobile phone sehingga pada akhirnya Motorola tertinggal dengan para pesaing di dunia telekomunikasi, seperti Nokia, Samsung, LG, RIM dan Apple.

Central Problem
Masalah utama dari Motorola adalah ketidakmampuan dalam pengembangan line of product yang inovatif, aplikatif, terarah untuk target market mereka.
Hal ini dibuktikan dengan penurunan market share Motorola yang sangat drastis. Pada tahun 2005, Motorola berhasil menjadi perusahaan mobile phone terbesar ke-2 di dunia saat berhasil menjual 120 juta unit Motorola tipe RAZR. Tipe RAZR merupakan tipe yang paling populer hingga saat ini, namun tipe ini pada akhirnya kalah dari segi aplikasi teknologi beberapa tahun belakangan ini. Pihak manajemen pun tidak melakukan inovasi produk baru yang mampu menyamai prestasi RAZR hingga sekarang ini.

Terbukti pada tahun 2008, market share Motorola terus menunjukkan penurunan, Di akhir tahun 2007, market share Motorola sebesar 18.4%. Sedangkan diakhir tahun 2008 hanya 6.51%. Bahkan market share Motorola pernah mencapai titik terendah 6.39% di quarter pertama 2009. Pada awal tahun yang sama, nilai Motorola di bursa saham turun hingga 30%. Bahkan, Motorola telah kehilangan kurang lebih US$ 3.65 milyar karena penurunan penjualan yang sangat tajam ini.

Inovasi produk yang kurang inovatif, aplikatif dan terarah dapat dilihat pada ketidakkonsistenan Motorola yang menggunakan beragam tipe operating system (OS) pada produk-produknya. Kalau selama ini Nokia dikenal dengan Symbian, PDA seperti O2 atau Palm dengan Windows Mobile, Apple dan Blackberry dengan operating systemnya masing-masing, maka disisi ini, Motorola telah kehilangan jati dirinya.
Motorola menggunakan operating system seperti meraba-raba tanpa ketidakpastian. Motorola pernah menggunakan symbian, Linux, Windows Mobile, Moto proprietary (operating system buatan Motorola) bahkan berencana menggunakan Android dari Google.

Banyaknya operating system ini memiliki dampak negatif yang memperburuk kondisi Motorola. Selain kehilangan jati dirinya, para pengguna Motorola pun kehilangan jati diri mereka. Dalam arti banyak customer yang kemudian kebingunan karena HP Motorola tipe satu dengan lainnya benar-benar berbeda dan hal tersebut menyulitkan serta membuat para customer tidak merasa terikat (loyal) kepada Motorola.
Motorola juga tidak memiliki user interface yang pasti. Setiap produk yang dikeluarkan Motorola memiliki ketidaksamaan dalam user interface. Lain halnya dengan Nokia yang berinovasi pada sisi teknologinya, namun tetap mempertahankan atau hanya mengubah sedikit dari user interfacenya. Hal ini sangat perlu mengingat user interface juga dapat menjadi identitas perusahaan tersebut. Ketidakpastian ini juga ditambah dengan inovasi yang tidak kompetitif dibanding dengan para kompetitornya.

Karena kurangnya inovasi, sales dan kerugian signifikan yang dialami oleh Motorola, maka perusahaan ini pada bulan Januari 2008 saja telah memecat 3500 pekerja mereka. Pada bulan Juni, sekitar 4000 pekerja dirumahkan. Motorola pun telah memotong budget untuk research produk sebesar 20% pada bulan Juni 2008.

Objective
Must:
1. Mengembalikan market share Motorola, menjadi setidaknya peringkat 2 dibawah Nokia dengan melakukan inovasi produk yang mampu bersaing di pasar mobile phone yang sangat kompetitif sekarang ini.
2. Memastikan kekonsistenan Motorola dalam operating system dan user interface.
3. Membentuk komunitas pengguna Motorola yang loyal.
4. Membentuk sistem manajemen organisasi yang selalu mau berubah mengikuti perkembangan teknologi yang sangat pesat.
5. Menepis isu bahwa Motorola akan segera menyatakan kebangkrutan menyusul perusahaan-perusahaan Amerika Serikat lainnya.
Want:
1. Menjadi market leader dalam hal inovasi produk dengan menggunakan people’s power.
2. Perubahan image Motorola dari ‘old generation mobile phone’ menjadi ‘new generation innovative mobile phone.
3. Memaksimalkan segala bentuk teknologi informasi yang dapat diterima oleh pasar sebagai salah satu keunggulan Motorola.


Area of Consideration
Internal:
1. Finansial Motorola yang menurun tajam karena kurangnya sales. Saat ini divisi mobile phone Motorola memiliki US$ 2.75 milyar, dimana untuk melakukan investasi pada produk teknologi informasi secara umum membutuhkan biaya US$ 500 juta hingga US$ 2 milyar.
2. Sistem manajemen yang tidak peka terhadap perubahan lingkungan, khususnya pasar teknologi informasi.
3. Sistem manajemen yang tidak konsisten terhadap pembentukan indentitas/karakter brand.

External:
1. Global economic crisis yang membuat ekonomi dunia mengalami pertumbuhan yang negatif sehingga pada umumnya customer banyak yang berhemat dan kurang tertarik pada produk-produk teknologi.
2. Global economic crisis yang menyebabkan ekonomi perusahaan mengalami penurunan akibat kenaikan operational cost.

Alternative Course of Action
1. Menjalankan strategi inovasi produk menggunakan strategi co-creation.
Alternatif ini merupakan yang terbaik karena dari segi cost, merupakan yang terendah, namun dapat memberikan impact yang sangat besar (penjelasan dapat dilihat pada action plan).
2. Meningkatkan intensitas promosi melalui above the line dan below the line. Permasalahan dari action ini adalah kelemahan utama Motorola bukanlah pada promosinya melainkan pada produknya. Percuma saja menjalankan promosi yang gencar jika produk Motorola kurang dapat diterima pasar.
3. Melakukan joint venture dengan perusahaan lain.
Permasalah dari joint venture ini adalah adanya aturan joint venture yang rumit, memakan waktu yang lama dan belum tentu akan berhasil dimasa depan. Selain itu, tidak semua perusahaan menginginkan adanya joint venture dengan kondisi Motorola yang sangat sulit.
4. Menjual divisi mobile phone Motorola.
Meskipun Motorola memiliki divisi lain selain mobile phone, namun menjual divisi ini sama saja dengan meninggalkan dan menghancurkan nama besar Motorola. Perusahaan ini terkenal karena divisi mobile phonenya, ibarat tubuh manusia, menjualnya akan sama dengan memotong tangan dan kaki perusahaan.
Selain itu, beberapa perusahaan besar seperti Nokia, Samsung dan LG telah menyatakan bahwa mereka tidak berniat membeli Motorola. Sedangkan perusahaan-perusahaan yang lebih kecil seperti Sony Ericsson, Research in Motion (Blackberry), dsb, belum sanggup untuk membeli Motorola.

Action Plan
Co creation merupakan strategi yang mengkolaborasikan antara peran perusahaan dengan para pengguna produk dari perusahaan. Masyarakat dalam hal ini tidak lagi memegang peran yang pasif, yaitu hanya sebagai pembeli dari produk, melainkan dapat memainkan peran yang aktif, yaitu ikut terlibat dalam proses perencanaan hingga pengembangan produk, antara lain fitur-fitur pada produk tersebut.
Co creation mampu membuat brand menjadi lebih horizontal atau sejajar. Dalam pengertian bahwa antara brand dengan user-nya tidak terjadi gap vertikal yang menyebabkan terciptanya peran aktif dan pasif. Horizontal memungkinkan terjadinya interaksi yang nyata antara brand dengan usernya.
Di tahun 2004, C.K. Prhalas, profesor dari University of Michigan Ross School of Business menulis sebuah buku “The Future of Competition”. Dalam buku ini, Prof. Prahalad mengatakan bahwa saat ini terjadi sebuah paradigma baru yang disebut ECC (Expreience-Co-Creation), dimana dalam paradigma tersebut, kompentensi inti dari sebuah perusahaan tidak lagi ada pada proses penciptaan value dalam perusahaan, akan tetapi ada pada interaksi antara perusahaan dengan pelanggan.

Perkembangan teknologi khususnya internet dan web 2.0 memungkinkan pelanggan dapat berinteraksi dengan lebih aktif karena kemudahan dalam koneksi di seluruh penjuru dunia.
Co-creation bukan lagi merupakan proses tunggal yang dijalankan perusahaan, akan tetapi telah menjadi suatu siklus proses yang dijalankan bersama antara perusahaan dengan pelanggan.

Action plan dari Motorola sendiri adalah menggunakan co-creation yang akan dijalankan dibagi dalam 3 bentuk, yaitu pada tahap pengembangan produk, peluncuran produk dan pengelolaan produk.

Pada tahap pengembangan produk:
1. Motorola akan mengadakan kompetisi untuk seluruh orang di dunia, dimana kompetisi ini akan dibagi untuk per benua. Kompetisi ini merupakan kompetisi untuk mendesain HP baru yang akan dikeluarkan Motorola, baik dari segi desain produk, user interface, dsb. Kompetisi ini dibagi per benua karena adanya perbedaan kultur antar orang-orang diberbagai belahan dunia terhadap penggunaan HP. Kompetisi ini pun akan memungkinkan Motorola untuk menargetkan berbagai macam target audience berhubung mereka yang mengikuti kompetisi juga terdiri dari beragam jenis umur.
2. Desain yang diperbolehkan untuk kompetisi terdiri dari desain produk (layout HP, keyboard, ketebalan, dsb), desain user interface, dan desain program-program basic HP tersebut.
3. Sedangkan untuk operating system, Motorola akan bekerjasama dengan Linux. OS Linux merupakan yang paling tepat karena Linux sendiri merupakan open souce dimana terdapat ribuan programmer diseluruh dunia yang menggunakannya. Terlebih lagi para programmer ini mendedikasikan waktunya, umumnya tanpa bayaran untuk mengembangkan berbagai fitur-fitur yang dijalankan Linux.
4. Orang yang telah mendesain sesuatu untuk perusahaan (mis: desain user interface) dapat mengirimkannya ke email yang telah disediakan oleh Motorola. Desain tersebut akan dilindungi hak ciptanya oleh pihak perusahaan.
5. Untuk desain yang disetujui oleh pihak Motorola, orang yang mendesain akan diberikan bayaran sesuai dengan ide dan apa yang mereka desain.
6. Proses pengembangan produk ini harus dijalankan secara berkala, dimana setiap harinya semua orang boleh mengirimkan desain mereka tanpa adanya batasan waktu. Hal ini akan membuat pihak Motorola mendapatkan banyak pilihan untuk menerapkan desain mereka.

Pada tahap peluncuran produk:
1. Pihak Motorola akan menyediakan sebuah bentuk dasar produk yang dapat menjadi landasan untuk pengembangan produk selanjutnya.
2. Untuk meluncurkan produk, pihak Motorola telah menghemat cost untuk research dari hasil co-creation. Namun untuk biaya produksi, pihak Motorola harus melakukan penjualan sahamnya sebagai biaya untuk produksi. Keuntungan dari penjualan kemudian akan dijadikan sebagai modal untuk Motorola meluncurkan produk-produk mereka setelahnya.

Pada tahap pengelolaan produk:
1. Setelah Motorola meluncurkan sebuah produk, maka Motorola juga akan membuka kesempatan kepada siapa saja untuk menciptakan program-program atau aplikasi-aplikasi untuk HP Motorola. Hal ini dimungkinkan karena Motorola menggunakan Linux sebagai OS Motorola yang standar.
2. Siapapun dapat meng-upload aplikasi ciptaan mereka dengan terlebih dahulu mendaftar di website Motorola. Mereka dapat memberikan aplikasi tersebut ke semua orang yang ingin men-download dengan gratis, atau dapat pula mengenakan bayaran kecil (mis:US$1 – US$5) yang dapat dibayar secara online melalui account paypal.

Alasan utama penggunaan co-creation adalah cost yang jauh lebih murah untuk mengembangkan sebuah produk HP baru. Untuk menghasilkan sebuah HP mulai dari proses research hingga peluncurannya, dibutuhkan rata-rata dana antara US$500 juta hingga US$2 milyar. Melihat keuangan Motorola yang tipis, hanya sekitar US$2.75 milyar, maka sangatlah riskan untuk mengeluarkan produk dengan cara yang konvensional. Tak lupa bahwa produk tersebut belum tentu akan berhasil dipasar.

Monday, October 12, 2009

Internal, Intrapersonal and Interpersonal Communication-Perspective on Psychology and Management



Dalam pembelajaran tentang komunikasi, mempelajari psikologi juga diperlukan untuk dapat lebih mengenal dan mengerti orang lain secara lebih baik, tidak sekedar dengan pemikiran awam. Ilmu psikologi membantu untuk dapat menciptakan suatu pemikiran dan pemahaman baru dalam berhubungan dengan diri sendiri dan orang lain. Karenanya, perlu bagi para mahasiswa untuk mengenal istilah-istilah dalam psikologi dibawah ini: 

Definisi dari:
1. Internal Communication
Dalam Konteks Psikologi
Internal communication dalam konteks psikologi adalah komunikasi dengan diri sendiri yang berfungsi untuk mendapatkan jawaban atas permasalahan yang sedang dipikirkan tersebut.
Dalam Konteks Manajemen
Internal communication dalam konteks manajemen adalah komunikasi yang terjadi dalam sebuah organisasi/perusahaan antar orang-orang/staff-staff dalam perusahaan, mis: antara supervisor dengan bawahan. Komunikasi ini menggunakan berbagai macam media seperti memo, board announcement, dsb.

2. Intrapersonal Communication
Dalam Konteks Psikologi
Intrapersonal communication dalam konteks psikologi adalah bentuk komunikasi yang dilakukan oleh seorang manusia dalam dirinya sendiri. Orang yang melakukan intrapersonal communication menjadi sender dan receiver sekaligus mendapatkan feedback dari dirinya sendiri. Ia yang melakukannya mencari pemahaman akan suatu hal yang dipengaruhi dari nilai-nilai yang ia percayai, agama, emosi, dsb.
Dalam Konteks Manajemen
Intrapersonal communication dalam konteks manajemen adalah komunikasi dengan diri sendiri untuk dapat berpikir mengenai permasalahan yang berhubungan dengan perusahaan, mis: seorang pemimpin perusahaan berpikir sebelum mengambil keputusan, berpikir saat membuat konsep marketing, dsb.

3. Interpersonal Communication
Dalam Konteks Psikologi
Interpersonal communication adalah bentuk komunikasi antara 2 orang yang dilakukan secara face to face . Ciri khas dari komunikasi ini adalah feedback didapatkan secara langsung. Komunikasi interpersonal memiliki fungsi untuk membangun dan mempererat hubungan personal, menyelesaikan permasalahan antara kedua orang yang berkomunikasi, dan memunculkan ide-ide baru dalam hubungan kedua orang yang berkomunikasi tersebut.
Dalam Konteks Manajemen
Interpersonal communication adalah komunikasi antara 2 orang dalam wadah organisasi atau antar organisasi dengan beragam tujuan, mis: menyelesaikan proyek dalam perusahaan, bernegosiasi, dsb.