Tuesday, October 13, 2009

What is Success, Interview with Kasandra Putranto



Dibawah ini adalah hasil interview yang saya bersama kelompok lakukan untuk mata kuliah Introduction to Sociology. Kami melakukan interview untuk mengetahui perspektif-perspektif dalam kesuksesan. Perspektif yang kami ambil adalah dari sudut pandang seorang psikolog yang telah banyak membantu orang lain untuk kemudian dapat mencapai kesuksesan mereka masing-masing. Demikian hasil interview kami:

Interview dengan A. Kasandra Putranto


A. Kasandra Putranto

Pada tanggal 9 Juni 2009, kami melakukan wawancara dengan nara sumber kami. Beliau adalah seorang yang sudah sukses dimata kami sebagai seorang psikolog ternama dengan berbagai aktivitasnya dari sebagai praktisi di bidangnya dengan membuka prakteknya sendiri hingga sebagai pembicara ahli di sebuah acara radio swasta ternama di Jakarta. Beliau juga masih menyempatkan dirinya untuk membagikan ilmu serta pengalamannya sebagai seorang psikolog yang juga pernah terjun di dalam bidang Public Relations dan Marketing untuk para mahasiswa The London School of Public Relations – Jakarta. Beliau bernama A. Kasandra Putranto atau yang akrab disapa Mam Kasandra oleh para mahasiswanya.


Inilah hasil interview kami dengan Mam Kasandra :
Dimulai dari hal yang sangat sederhana yang melatar belakangi profesinya sekarang ini sebagai seorang psikolog. Alasan Beliau memilih masuk ke fakultas psikologi adalah karena ingin menjadi dokter namun Beliau tidak tega kalau harus membedah dan melakukan eksperimen terhadap tubuh dari orang yang sudah meninggal. Walaupun sebenarnya Mam Kasandra tidak takut untuk membedah mayat, tetapi karena didasari atas rasa tidak tega itu, maka akhirnya memilih untuk memasuki fakultas psikologi.
Pada saat menjadi seorang mahasiswi, Beliau termasuk mahasiswi yang sangat aktif. Tidak hanya mengikuti perkuliahan, Beliau juga sangat aktif berpartisipasi dalam kegiatan kampus dan juga diluar kampus. Pada dasarnya sifat dari Mam Kasandra ini tidak bisa diam tanpa melakukan sesuatu sehingga Beliau mencari kegiatan di luar kampusnya seperti menari, bekerja sebagai seorang stand guide maupun sebagai seorang Sales Promotion Girl.

Beliau juga memiliki prinsip bahwa dengan melakukan sesuatu itulah belajar, karena ilmu yang diterima dari bangku kuliah hanyalah 20% dari pengetahuan yang dimiliki. Sedangkan sisanya sebesar 80% justru diperoleh dari keikutsertaannya di dalam kegiatan diluar kampus dan juga bisa didapat dengan membaca koran, bersosialisasi dengan orang lain di dalam suatu kegiatan kelompok dan membangun hubungan baik dengan banyak orang yang ditemuinya. Salah satunya adalah dengan menekuni hobi menarinya, Beliau bisa berkenalan dengan Mas Ari Tulang, Gusti Randa maupun Rina Gunawan yang pada akhirnya dari hobinya ia dapat memperluas jaringan sosialnya.

Selain itu alasannya mencari pekerjaan diwaktu kuliah adalah untuk menambah pengetahuan dan pengalaman hidupnya. Namun, dengan begitu banyaknya kegiatan yang dilakukannya disamping kuliah, ia masih dapat membagi waktunya dengan baik. Motto yang ia miliki adalah “Work smart, Play smart and Study smart”.

Pada prakteknya ia melayani konsultasi untuk 3 devisi yaitu corporate training and service untuk departemen HR pada perusahaan-perusahaan, konsultasi untuk terapi masalah individu, keluarga, pengembangan pribadi dan pengembangan personality serta jasa konsultasi untuk anak-anak dengan kebutuhan-kebutuhan khusus.

Kasandra Associates

Sebagai seorang psikolog yang tentunya harus menjaga kredibilitas itu sangat sulit dilakukan, karena selain harus menjunjung tinggi kode etik profesinya juga perlu memiliki hati nurani dalam menangani setiap masalah yang muncul. Seperti misalnya pada saat menjadi pengacara dari seorang pria yang ingin bercerai dengan istrinya dan mereka menempuh jalan hukum; sebagai seorang psikolog, Beliau dituntut untuk dapat mempertahankan laporan psikologis yang dibuatnya dan juga harus mempersiapkan argumen untuk melawan sanggahan dari psikolog lainnya namun juga tetap berusaha tidak menyakiti pihak dari istrinya.

Menurut Beliau pun seorang psikolog harus dapat mempertahankan kode etiknya dengan tidak langsung menilai dan melabel seseorang tanpa penelitian dan fakta. Seperti dalam kasus David, mahasiswa Indonesia yang dituduh membunuh dosennya di NTU; Ia memberikan statement pada wartawan yang pada akhirnya statement itu diedit oleh para wartawan sehingga menimbulkan kesalahpahaman, Mam Kasandra langsung meminta maaf bahwa apa yang ia katakan bukan seperti yang sudah diberitakan oleh media massa.

Sesuatu yang ada di dalam diri Mam Kasandra yang pada akhirnya membedakan dirinya dari psikolog lainnya ada 3 hal, yaitu : style, intelektual yang selalu mengacu pada fakta yang ada serta menggunakan bahasa yang mudah dimengerti oleh semua orang namun tetap kritis.

Yang dimaksud dengan memilih style atau gaya yang berbeda baik dalam penampilan yang kadang dapat membuat orang meragukan kemampuannya namun akhirnya dapat memberikan kredit bahwa Mam Kasandra adalah seorang psikolog yang memiliki pengetahuan yang luas. Selain itu juga Beliau juga ramah terhadap kamera dan juga selalu santai saat sedang pengambilan gambar maupun wawancara, selain itu dalam penampilannya Ia memiliki banyak pakaian yang mewakili kepribadian dan profesinya. Intelektual yang selalu mengacu pada fakta ini berarti bahwa ia menjunjung kode etiknya bahwa seorang psikolog tidak boleh langsung memberikan penilaian tanpa didasari oleh penelitian dan fakta yang ada. Karena psikolog adalah ilmuwan yang menggunakan ilmu pasti, bukan dukun yang dapt langsung melompat pada kesimpulan yang ditariknya dari ramalan dan dugaannya sendiri. Dan dalam bertata bahasa, tentunya Ia selalu menghindari menggunakan jargon ataupun istilah psikologi yang tidak dimengerti oleh masyarakat awam karena dengan begitu orang yang diajak berkomunikasi pun dapat memahami apa yang sedang diperbincangkan.

Hal yang paling penting bagi seorang psikolog adalah profesionalitas, selalu menjaga kode etik dan ilmu psikologi yang selalu berkembang, punya hati nurani. Oleh karena ilmu psikologi selalu berkembang, ia tidak boleh berhenti dan harus selalu belajar dan mengasah ilmunya.

Saat ini Mam Kasandra sudah mengeluarkan 2 buah buku yang berjudul CBT dan Metamorfosis. Alasan dalam mebuat kedua buku tersebut adalah untuk memenuhi nilai akademis dalam dirinya, karena ia adalah seorang praktisi. Walaupun ia menjadi dosen di STIKOM LSPR, bukan berarti ia diakui dalam dunia akademis karena STIKOM sendiri bukanlah fakultas psikologi namun merupakan Sekolah Tinggi yang lebih memfokuskan dirinya pada ilmu komunikasi.

Metamorphosis

Metamorphosis, buku keduanya ternyata mampu menjadi salah satu best seller di Indonesia. Prestasi ini membuktikan bahwa Mam Kasandra tidak hanya sukses mendapatkan nama sebagai salah satu psikolog sukses, namun juga sebagai pembuktian keinginannya agar semua orang dapat menjadi ‘kupu-kupu’. Buku yang diluncurkan pada 17 September 2008 di Essence, Dharmawangsa ini berusaha mengajak setiap orang untuk dapat menjadi seorang yang menjalani hidup dengan penuh motivasi, berusaha melupakan pengaruh masa lalu yang kelam dan menjalani masa sekarang dengan pemikiran ke masa depan.

Saat kami tanyakan siapa saja inspirasi dalam dunia karirnya, Mam Kasandra menjawab bahwa :
1. Sang ayah yang merupakan inspirasi utama, karena dalam mendidiknya sang Ayah menerapkan cara mendidik yang demokratis dimana ia membiarkan putrinya untuk berpikir kritis dan berani mengambil keputusan.
2. Sumber insiprasi kedua adalah sang Ibu, dimana dalam mendidik, kedisiplinan perlu ditegakkan. Walaupun kadang merasa sakit hati karena tegasnya sikap sang Ibu, namun Mam Kasandra tetap berusaha melihat dari sisi positif bahwa itu semua demi kebaikannya.
3. Yang terakhir tentunya anak – anaknya dan suami tercinta. Sebagai seorang ibu dan istri yang baik, ia ingin memberikan kebanggaan bagi mereka semua. Namun oleh karena itu, Beliau berusaha untuk memenuhi kebutuhan mereka semua dan sebisa mungkin kegiatan yang dilakukan tidak menyita dan mengambil waktunya untuk bersama dengan mereka. Sebagai contoh, kalaupun harus keluar kota karena urusan pekerjaan, beliau selalu pulang kerumah. Ia akan menolak smua tawaran bila harus menginap.

Hal yang paling penting dalam hidup alumnus SMA VI Jakarta tahun 1986 ini adalah keluarga sebagai inspirasi dan motivasi dalam menjalani hidup. Namun Mam Kasandra juga melihat dari sisi yang lebih besar lagi, yaitu menjalankan harkat dan perannya sebagai manusia serta berusaha mencapai sesuatu yang mendekati kesempurnaan. Yang dimaksud dengan hal ini adalah setiap manusia diciptakan dan memiliki tugas di mata Tuhan, Gusti Allah.

Oleh karena harkatnya ini, Ia dititipi seorang suami dan 3 orang anak, dimana cobaan pun tetap diberikan oleh Tuhan. Semisalnya bahwa anak keduanya memiliki masalah expressive language disorder, kelurganya pun kadang bermasalah, orang – orang disekitarnya baik mahasiswanya pun memiliki masalah. Itu semuanya penting di dalam dunia bagaimana Ia berusaha menjadi seorang anak yang baik bagi orang tuanya, istri dan ibu yang baik bagi suami serta anak – anaknya dan juga menjadi dosen yang baik bagi mahasiswanya.

Sedangkan arti kesuksesan bagi seorang Kasandra A. Putranto adalah menerima segala sesuatu dengan ikhlas. Sukses bukan cuma sekedar uang yang diterima itu banyak, performance di TV banyak, teman di facebook lebih dari 5000, jadi direktur yang berhasil dalam karirnya, tetapi terlebih sukses itu di dunia akhirat. Sehingga untuk mencapai kesuksesan di akhirat, sebaiknya manusia bekerja sebaik – baiknya dan membagi ilmunya dengan baik. Karena Ia percaya ketika kita memberi dan membagi sesuatu maka Tuhan akan memberikan yang lebih lagi. Kadangkala manusia menerima berbagai macam cobaan yang bertolak belakang dengan keinginan setiap manusia untuk tampil sesempurna mungkin. Namun ketika manusia bisa menangani masalah-masalah dalam hidupnya tersebut, maka bagi Mam Kasandra, ia telah sukses dalam hidupnya.

Rencana ke depannya , tetap ingin menjadi psikolog dan bukan hanya mencerdaskan kehidupan bangsa dan anak orang lain sebagai dosen tetapi juga mencerdaskan kehidupan anak – anaknya sendiri dan mendampingi anak – anaknya dalam tumbuh dan berkembang terutama kehidupan psikologis mereka dan semoga bisa tetap menjadi seorang ibu, istri dan anak yang baik .

Kasandra Putranto sebagai seorang praktisi psikolog merasa bahwa kehidupan saat ini membuat orang memerlukan bantuan untuk berdamai dengan pribadinya. Manusia yang seringkali terfokus pada aspek pemahaman kehidupan yang dangkal seringkali membawa manusia pada kekecewaan yang berdampak depresi. Oleh sebab itulah seringkali mereka mencoba menciptakan imaginasi tentang dirinya, mencoba menemukan keajaiban-keajaiban bahkan perubahan secara instan ditempat yang salah.

Demikianlah hasil wawancara kami dengan Ibu A. Kasandra Putranto, semoga semangat dan juga pemikirannya dapat menginspirasikan kita untuk selalu berkembang dan menjadi manusia yang lebih baik.

Motorola's Co Creation Plan

elihat perkembangan pasar telekomunikasi yang sangat pesat di Indonesia, tentu saja membuat para pemain di industri ini berusaha secara agresif mendapatkan market share sebesar mungkin. Namun saya melihat bahwa terdapat salah satu perusahaan yang cukup ternama di dunia, Motorola, tidak mampu bersaing di pasar Indonesia maupun pasar dunia. Setelah melakukan analisa terhadap perusahaan Motorola, ternyata permasalahan utama yang mereka hadapi adalah inovasi produk yang tidak terarah dan tidak mampu memenuhi tuntutan customer.

Didasarkan pada pemikiran tersebut, dalam mata kuliah Management Strategies, saya membuat analisa dsertai solusi mengenai inovasi produk Motorola. Secara garis besar, analisa ini memuat mengenai pentingnya untuk mempertimbangkan strategi co-creation untuk brand ini.


Analisa Inovasi Produk

Time Context
Masalah terjadi pada awal tahun 2008. Hingga sekarang masalah ini belum selesai karena masih dalam tahap upaya pencarian penyelesaian masalah yang tepat. Berbagai pertimbangan dan nilai historis perusahaan ini menjadikannya sangat sulit untuk mendapatkan keputusan yang dapat menguntungkan semua pihak.

View Point
Yang bertanggung jawab dalam masalah yang terjadi adalah pihak manajemen Motorola Inc, khususnya mereka yang bergerak di divisi mobile phone. Pihak manajemen Motorola, terutama di Amerika Serikat sebagai pemegang keputusan tertinggi, khususnya dalam pengembangan strategi perusahaan menjadi penanggung jawab yang paling krusial dalam masalah ini. Ketidakmampuan dalam pembentukan strategi perusahaan yang terarah menjadi masalah utama pihak manajemen Motorola, Inc.
Pihak manajemen kurang mampu membawa visi misi Motorola yang sudah disusun menuju aplikasi strategi yang sesuai dengan perkembangan zaman sekarang ini, terutama mengenai kemampuan bersaing di era teknologi informasi yang sangat pesat.
Pihak manajemen juga kurang mampu membawa para karyawannya untuk melakukan inovasi dalam produk mobile phone sehingga pada akhirnya Motorola tertinggal dengan para pesaing di dunia telekomunikasi, seperti Nokia, Samsung, LG, RIM dan Apple.

Central Problem
Masalah utama dari Motorola adalah ketidakmampuan dalam pengembangan line of product yang inovatif, aplikatif, terarah untuk target market mereka.
Hal ini dibuktikan dengan penurunan market share Motorola yang sangat drastis. Pada tahun 2005, Motorola berhasil menjadi perusahaan mobile phone terbesar ke-2 di dunia saat berhasil menjual 120 juta unit Motorola tipe RAZR. Tipe RAZR merupakan tipe yang paling populer hingga saat ini, namun tipe ini pada akhirnya kalah dari segi aplikasi teknologi beberapa tahun belakangan ini. Pihak manajemen pun tidak melakukan inovasi produk baru yang mampu menyamai prestasi RAZR hingga sekarang ini.

Terbukti pada tahun 2008, market share Motorola terus menunjukkan penurunan, Di akhir tahun 2007, market share Motorola sebesar 18.4%. Sedangkan diakhir tahun 2008 hanya 6.51%. Bahkan market share Motorola pernah mencapai titik terendah 6.39% di quarter pertama 2009. Pada awal tahun yang sama, nilai Motorola di bursa saham turun hingga 30%. Bahkan, Motorola telah kehilangan kurang lebih US$ 3.65 milyar karena penurunan penjualan yang sangat tajam ini.

Inovasi produk yang kurang inovatif, aplikatif dan terarah dapat dilihat pada ketidakkonsistenan Motorola yang menggunakan beragam tipe operating system (OS) pada produk-produknya. Kalau selama ini Nokia dikenal dengan Symbian, PDA seperti O2 atau Palm dengan Windows Mobile, Apple dan Blackberry dengan operating systemnya masing-masing, maka disisi ini, Motorola telah kehilangan jati dirinya.
Motorola menggunakan operating system seperti meraba-raba tanpa ketidakpastian. Motorola pernah menggunakan symbian, Linux, Windows Mobile, Moto proprietary (operating system buatan Motorola) bahkan berencana menggunakan Android dari Google.

Banyaknya operating system ini memiliki dampak negatif yang memperburuk kondisi Motorola. Selain kehilangan jati dirinya, para pengguna Motorola pun kehilangan jati diri mereka. Dalam arti banyak customer yang kemudian kebingunan karena HP Motorola tipe satu dengan lainnya benar-benar berbeda dan hal tersebut menyulitkan serta membuat para customer tidak merasa terikat (loyal) kepada Motorola.
Motorola juga tidak memiliki user interface yang pasti. Setiap produk yang dikeluarkan Motorola memiliki ketidaksamaan dalam user interface. Lain halnya dengan Nokia yang berinovasi pada sisi teknologinya, namun tetap mempertahankan atau hanya mengubah sedikit dari user interfacenya. Hal ini sangat perlu mengingat user interface juga dapat menjadi identitas perusahaan tersebut. Ketidakpastian ini juga ditambah dengan inovasi yang tidak kompetitif dibanding dengan para kompetitornya.

Karena kurangnya inovasi, sales dan kerugian signifikan yang dialami oleh Motorola, maka perusahaan ini pada bulan Januari 2008 saja telah memecat 3500 pekerja mereka. Pada bulan Juni, sekitar 4000 pekerja dirumahkan. Motorola pun telah memotong budget untuk research produk sebesar 20% pada bulan Juni 2008.

Objective
Must:
1. Mengembalikan market share Motorola, menjadi setidaknya peringkat 2 dibawah Nokia dengan melakukan inovasi produk yang mampu bersaing di pasar mobile phone yang sangat kompetitif sekarang ini.
2. Memastikan kekonsistenan Motorola dalam operating system dan user interface.
3. Membentuk komunitas pengguna Motorola yang loyal.
4. Membentuk sistem manajemen organisasi yang selalu mau berubah mengikuti perkembangan teknologi yang sangat pesat.
5. Menepis isu bahwa Motorola akan segera menyatakan kebangkrutan menyusul perusahaan-perusahaan Amerika Serikat lainnya.
Want:
1. Menjadi market leader dalam hal inovasi produk dengan menggunakan people’s power.
2. Perubahan image Motorola dari ‘old generation mobile phone’ menjadi ‘new generation innovative mobile phone.
3. Memaksimalkan segala bentuk teknologi informasi yang dapat diterima oleh pasar sebagai salah satu keunggulan Motorola.


Area of Consideration
Internal:
1. Finansial Motorola yang menurun tajam karena kurangnya sales. Saat ini divisi mobile phone Motorola memiliki US$ 2.75 milyar, dimana untuk melakukan investasi pada produk teknologi informasi secara umum membutuhkan biaya US$ 500 juta hingga US$ 2 milyar.
2. Sistem manajemen yang tidak peka terhadap perubahan lingkungan, khususnya pasar teknologi informasi.
3. Sistem manajemen yang tidak konsisten terhadap pembentukan indentitas/karakter brand.

External:
1. Global economic crisis yang membuat ekonomi dunia mengalami pertumbuhan yang negatif sehingga pada umumnya customer banyak yang berhemat dan kurang tertarik pada produk-produk teknologi.
2. Global economic crisis yang menyebabkan ekonomi perusahaan mengalami penurunan akibat kenaikan operational cost.

Alternative Course of Action
1. Menjalankan strategi inovasi produk menggunakan strategi co-creation.
Alternatif ini merupakan yang terbaik karena dari segi cost, merupakan yang terendah, namun dapat memberikan impact yang sangat besar (penjelasan dapat dilihat pada action plan).
2. Meningkatkan intensitas promosi melalui above the line dan below the line. Permasalahan dari action ini adalah kelemahan utama Motorola bukanlah pada promosinya melainkan pada produknya. Percuma saja menjalankan promosi yang gencar jika produk Motorola kurang dapat diterima pasar.
3. Melakukan joint venture dengan perusahaan lain.
Permasalah dari joint venture ini adalah adanya aturan joint venture yang rumit, memakan waktu yang lama dan belum tentu akan berhasil dimasa depan. Selain itu, tidak semua perusahaan menginginkan adanya joint venture dengan kondisi Motorola yang sangat sulit.
4. Menjual divisi mobile phone Motorola.
Meskipun Motorola memiliki divisi lain selain mobile phone, namun menjual divisi ini sama saja dengan meninggalkan dan menghancurkan nama besar Motorola. Perusahaan ini terkenal karena divisi mobile phonenya, ibarat tubuh manusia, menjualnya akan sama dengan memotong tangan dan kaki perusahaan.
Selain itu, beberapa perusahaan besar seperti Nokia, Samsung dan LG telah menyatakan bahwa mereka tidak berniat membeli Motorola. Sedangkan perusahaan-perusahaan yang lebih kecil seperti Sony Ericsson, Research in Motion (Blackberry), dsb, belum sanggup untuk membeli Motorola.

Action Plan
Co creation merupakan strategi yang mengkolaborasikan antara peran perusahaan dengan para pengguna produk dari perusahaan. Masyarakat dalam hal ini tidak lagi memegang peran yang pasif, yaitu hanya sebagai pembeli dari produk, melainkan dapat memainkan peran yang aktif, yaitu ikut terlibat dalam proses perencanaan hingga pengembangan produk, antara lain fitur-fitur pada produk tersebut.
Co creation mampu membuat brand menjadi lebih horizontal atau sejajar. Dalam pengertian bahwa antara brand dengan user-nya tidak terjadi gap vertikal yang menyebabkan terciptanya peran aktif dan pasif. Horizontal memungkinkan terjadinya interaksi yang nyata antara brand dengan usernya.
Di tahun 2004, C.K. Prhalas, profesor dari University of Michigan Ross School of Business menulis sebuah buku “The Future of Competition”. Dalam buku ini, Prof. Prahalad mengatakan bahwa saat ini terjadi sebuah paradigma baru yang disebut ECC (Expreience-Co-Creation), dimana dalam paradigma tersebut, kompentensi inti dari sebuah perusahaan tidak lagi ada pada proses penciptaan value dalam perusahaan, akan tetapi ada pada interaksi antara perusahaan dengan pelanggan.

Perkembangan teknologi khususnya internet dan web 2.0 memungkinkan pelanggan dapat berinteraksi dengan lebih aktif karena kemudahan dalam koneksi di seluruh penjuru dunia.
Co-creation bukan lagi merupakan proses tunggal yang dijalankan perusahaan, akan tetapi telah menjadi suatu siklus proses yang dijalankan bersama antara perusahaan dengan pelanggan.

Action plan dari Motorola sendiri adalah menggunakan co-creation yang akan dijalankan dibagi dalam 3 bentuk, yaitu pada tahap pengembangan produk, peluncuran produk dan pengelolaan produk.

Pada tahap pengembangan produk:
1. Motorola akan mengadakan kompetisi untuk seluruh orang di dunia, dimana kompetisi ini akan dibagi untuk per benua. Kompetisi ini merupakan kompetisi untuk mendesain HP baru yang akan dikeluarkan Motorola, baik dari segi desain produk, user interface, dsb. Kompetisi ini dibagi per benua karena adanya perbedaan kultur antar orang-orang diberbagai belahan dunia terhadap penggunaan HP. Kompetisi ini pun akan memungkinkan Motorola untuk menargetkan berbagai macam target audience berhubung mereka yang mengikuti kompetisi juga terdiri dari beragam jenis umur.
2. Desain yang diperbolehkan untuk kompetisi terdiri dari desain produk (layout HP, keyboard, ketebalan, dsb), desain user interface, dan desain program-program basic HP tersebut.
3. Sedangkan untuk operating system, Motorola akan bekerjasama dengan Linux. OS Linux merupakan yang paling tepat karena Linux sendiri merupakan open souce dimana terdapat ribuan programmer diseluruh dunia yang menggunakannya. Terlebih lagi para programmer ini mendedikasikan waktunya, umumnya tanpa bayaran untuk mengembangkan berbagai fitur-fitur yang dijalankan Linux.
4. Orang yang telah mendesain sesuatu untuk perusahaan (mis: desain user interface) dapat mengirimkannya ke email yang telah disediakan oleh Motorola. Desain tersebut akan dilindungi hak ciptanya oleh pihak perusahaan.
5. Untuk desain yang disetujui oleh pihak Motorola, orang yang mendesain akan diberikan bayaran sesuai dengan ide dan apa yang mereka desain.
6. Proses pengembangan produk ini harus dijalankan secara berkala, dimana setiap harinya semua orang boleh mengirimkan desain mereka tanpa adanya batasan waktu. Hal ini akan membuat pihak Motorola mendapatkan banyak pilihan untuk menerapkan desain mereka.

Pada tahap peluncuran produk:
1. Pihak Motorola akan menyediakan sebuah bentuk dasar produk yang dapat menjadi landasan untuk pengembangan produk selanjutnya.
2. Untuk meluncurkan produk, pihak Motorola telah menghemat cost untuk research dari hasil co-creation. Namun untuk biaya produksi, pihak Motorola harus melakukan penjualan sahamnya sebagai biaya untuk produksi. Keuntungan dari penjualan kemudian akan dijadikan sebagai modal untuk Motorola meluncurkan produk-produk mereka setelahnya.

Pada tahap pengelolaan produk:
1. Setelah Motorola meluncurkan sebuah produk, maka Motorola juga akan membuka kesempatan kepada siapa saja untuk menciptakan program-program atau aplikasi-aplikasi untuk HP Motorola. Hal ini dimungkinkan karena Motorola menggunakan Linux sebagai OS Motorola yang standar.
2. Siapapun dapat meng-upload aplikasi ciptaan mereka dengan terlebih dahulu mendaftar di website Motorola. Mereka dapat memberikan aplikasi tersebut ke semua orang yang ingin men-download dengan gratis, atau dapat pula mengenakan bayaran kecil (mis:US$1 – US$5) yang dapat dibayar secara online melalui account paypal.

Alasan utama penggunaan co-creation adalah cost yang jauh lebih murah untuk mengembangkan sebuah produk HP baru. Untuk menghasilkan sebuah HP mulai dari proses research hingga peluncurannya, dibutuhkan rata-rata dana antara US$500 juta hingga US$2 milyar. Melihat keuangan Motorola yang tipis, hanya sekitar US$2.75 milyar, maka sangatlah riskan untuk mengeluarkan produk dengan cara yang konvensional. Tak lupa bahwa produk tersebut belum tentu akan berhasil dipasar.

Monday, October 12, 2009

Internal, Intrapersonal and Interpersonal Communication-Perspective on Psychology and Management



Dalam pembelajaran tentang komunikasi, mempelajari psikologi juga diperlukan untuk dapat lebih mengenal dan mengerti orang lain secara lebih baik, tidak sekedar dengan pemikiran awam. Ilmu psikologi membantu untuk dapat menciptakan suatu pemikiran dan pemahaman baru dalam berhubungan dengan diri sendiri dan orang lain. Karenanya, perlu bagi para mahasiswa untuk mengenal istilah-istilah dalam psikologi dibawah ini: 

Definisi dari:
1. Internal Communication
Dalam Konteks Psikologi
Internal communication dalam konteks psikologi adalah komunikasi dengan diri sendiri yang berfungsi untuk mendapatkan jawaban atas permasalahan yang sedang dipikirkan tersebut.
Dalam Konteks Manajemen
Internal communication dalam konteks manajemen adalah komunikasi yang terjadi dalam sebuah organisasi/perusahaan antar orang-orang/staff-staff dalam perusahaan, mis: antara supervisor dengan bawahan. Komunikasi ini menggunakan berbagai macam media seperti memo, board announcement, dsb.

2. Intrapersonal Communication
Dalam Konteks Psikologi
Intrapersonal communication dalam konteks psikologi adalah bentuk komunikasi yang dilakukan oleh seorang manusia dalam dirinya sendiri. Orang yang melakukan intrapersonal communication menjadi sender dan receiver sekaligus mendapatkan feedback dari dirinya sendiri. Ia yang melakukannya mencari pemahaman akan suatu hal yang dipengaruhi dari nilai-nilai yang ia percayai, agama, emosi, dsb.
Dalam Konteks Manajemen
Intrapersonal communication dalam konteks manajemen adalah komunikasi dengan diri sendiri untuk dapat berpikir mengenai permasalahan yang berhubungan dengan perusahaan, mis: seorang pemimpin perusahaan berpikir sebelum mengambil keputusan, berpikir saat membuat konsep marketing, dsb.

3. Interpersonal Communication
Dalam Konteks Psikologi
Interpersonal communication adalah bentuk komunikasi antara 2 orang yang dilakukan secara face to face . Ciri khas dari komunikasi ini adalah feedback didapatkan secara langsung. Komunikasi interpersonal memiliki fungsi untuk membangun dan mempererat hubungan personal, menyelesaikan permasalahan antara kedua orang yang berkomunikasi, dan memunculkan ide-ide baru dalam hubungan kedua orang yang berkomunikasi tersebut.
Dalam Konteks Manajemen
Interpersonal communication adalah komunikasi antara 2 orang dalam wadah organisasi atau antar organisasi dengan beragam tujuan, mis: menyelesaikan proyek dalam perusahaan, bernegosiasi, dsb.

Sunday, October 11, 2009

PT. Pos Indonesia Part 2

Dibawah ini adalah lanjutan dari analisa terhadap kualitas dan waktu pengiriman barang PT. Pos Indonesia

Alternative Course of Action
• Membentuk legalitas yang jelas mengenai mekanisme pengiriman barang.
• Pembuatan sistem informasi yang real time.
• Membuka tender untuk pelayanan pesawat sebagai bentuk transportasi kedua agar tidak bergantung pada Garuda Indonesia.
• Membuka tender sebagai outsourcing untuk pelayanan darat.
• Membuka tender sebagai outsourcing untuk pelayanan laut.
• Melakukan staff training agar para staff (mis: customer service) dapat meningkatkan mutu pelayanan mereka yang selama ini terkenal kurang baik. Staff training ini dibutuhkan agar staff dapat menjelaskan kepada pelanggan sistem yang berlaku dalam pengiriman barang mereka, misalnya: sistem kode barang.
• Mengadakan privatisasi PT. Pos Indonesia.

Action Plan
Bentuk perencanaan yang akan kami laksanakan adalah restrukturisasi sistem manajemen. Bentuk restrukturisasi ini dilakukan melalui perbaikan 3 jenis sistem, yaitu:
1. Sistem pengiriman barang.
Sistem pengiriman barang PT. Pos Indonesia perlu mengadakan perubahan yang signifikan. Dalam arti bahwa sistem yang selama ini berjalan, yaitu yang banyak menggunakan tenaga manusia harus diganti dengan sistem mekanisisasi yang terstruktur.

Dalam sistem yang baru, hal-hal yang akan dilakukan oleh PT. Pos Indonesia adalah:
1. Ketika pelanggan akan mengirimkan sebuah paket (dalam bentuk apapun), maka customer service akan memberikan sebuah formulir yang berisi:
• Layanan yang digunakan
• Lama waktu pengiriman
• Metode pengiriman (darat, laut, udara)
• Kode pengiriman
• Kompensasi yang dapat pelanggan terima apabila terjadi keterlambatan pengiriman. Kompensasi dapat berupa pengembalian uang pengiriman sebesar 50% atau 100%. 
Kompensasi yang dilakukan memiliki syarat-syarat yaitu:
1. Apabila terjadi keterlambatan penerimaan barang. Kompensasi sebesar 50% uang pengiriman akan diberikan jika barang yang dikirimkan terlambat selama maximal 3 hari. Kompensasi sebesar 100% uang pengiriman akan diberikan jika pengiriman terlambat lebih dari 3 hari.
2. Apabila terjadi kecelakaan dalam perjalanan dan barang yang dikirimkan mengalami kerusakan, PT. Pos Indonesia akan melakukan ganti rugi.
3. Apabila terjadi force major seperti gempa bumi, kebakaran, dsb, maka hal tersebut menjadi diluar tanggungan PT. Pos Indonesia.
• Formulir ini kemudian harus ditanda tangani oleh pihak pelanggan dan PT. Pos Indonesia.

2. Barang yang sudah diterima oleh customer service, akan diberikan kode pengiriman yang kemudian di scan untuk dimasukkan ke dalam data base PT. Post Indonesia yang terkoneksi ke seluruh Indonesia. Setelah barang di scan, barang akan dikirimkan ke bagian logistik kantor pos tersebut. Dibagian ini, barang yang masuk akan kembali di scan untuk menginput data ke dalam bagian logistik. Ketika barang sudah dapat dikirimkan ke bagian distribusi, maka barang akan kembali di scan sebelum dikirimkan ke tujuan.
Ketika sudah sampai di tujuan, kurir yang membawa formulir akan men-scan barang tersebut kemudian meminta penerima barang menandatangi formulir yang menyatakan barang sudah sampai tujuan dan menyatakan waktu sampainya barang. Ketika kurir telah men-scan kode barang, maka dalam database PT. Pos Indonesia, telah tercantum bahwa barang telah sampai tujuan.
Dengan sistem ini, maka pelanggan yang ingin mengetahui lokasi barang mereka, dapat mengakses melalui media-media yang telah tersedia.

2. Sistem informasi.
Perbaikan sistem ini dilaksanakan melalui mekanisme dalam bentuk pemberian kode barang yang dapat diakses secara real time melalui 3 media, yaitu:
• SMS ke 8161 melalui seluruh operator (sudah dijalankan namun masih bersifat tidak real time dan hanya bisa diakses melalui telkomsel).
• Internet (melalui pemasukan kode barang di website PT. Pos Indonesia).
• Telepon.
• Customer service.

3. Sistem Pelayanan Kurir
• Membuat perjanjian kepada para kurir dalam bentuk reward dan punishment. Reward akan diberikan dalam bentuk pemberian upah tambahan dan punishment dalam bentuk pemotongan upah. 
Sistem yang berlaku adalah:
Apabila perjalanan dari kantor pos A menuju ke tempat yang dituju dapat ditempuh dalam jangka waktu 4 jam, maka kurir akan diberi waktu 4 setengah jam untuk mengantarkan barang tersebut. Apabila melewati waktu yang ditetapkan, maka kurir akan mendapatkan punishment dan sebaliknya. Untuk setiap barang, kurir mendaparkan perpanjangan waktu selama 30 menit dari waktu yang dapat ditempuh menuju tujuan barang pelanggan.
Contoh lain adalah ketika barang harus diantarkan melalui pesawat terbang. Maka perhitungan yang terjadi adalah kurir yang mengantarkan barang-barang dari kantor pos A ke bandara (mis: dari Jakarta menuju Bali) akan dihitung waktunya, mis: waktu tempuh normal 1 jam) ditambahkan 30 menit. Kemudian ketika sudah sampai di bandara di Bali, setelah kode barang dimasukkan ke dalam data base, kurir kemudian mengantarkan barang ke daerah tujuan dengan mekanisme yang sama dengan yang telah dicontohkan di atas. 

Tujuan dari action plan ini adalah memastikan pengontrolan dapat dilakukan baik oleh pihak manajemen maupun oleh pihak konsumen sendiri. Pengontrolan ini memerlukan biaya investasi yang cukup besar dalam usaha memodernisasi dan tidak bergantung pada human resources yang terlalu besar. Namun turnover yang akan diterima dipastikan akan jauh lebih besar karena tujuan utama dari sistem ini adalah mengembalikan kepercayaan masyarakat dengan tujuan akhir untuk membuat masyarakat Indonesia loyal menggunakan jasa PT. Pos Indonesia.

PT. Pos Indonesia Part 1

Tugas management strategies dibawah ini, mengenai analisa kualitas dan waktu pengiriman barang, saya bersama kelompok lakukan terhadap PT. Pos Indonesia, salah satu perusahaan jasa pengiriman barang di Indonesia. Karena jumlahnya yang banyak, saya bagi menjadi 2 bagian


Time Context
Masalah terjadi sejak awal mula berdirinya perusahaan ini hingga sekarang. Permasalahan merupakan lingkaran ketidaktepatan dan kurangnya kualitas yang telah mengakar dalam perusahaan selama bertahun-tahun sehingga menjadi kebiasaan dan budaya organisasi.

View Point
Yang bertanggung jawab dalam masalah yang terjadi adalah 2 pihak secara khusus, yaitu:
1. Manajemen PT. Pos Indonesia
Manajemen dalam hal ini tidak hanya manajemen yang ada sekarang ini. Namun proses regenerasi yang terjadi tidak sekaligus melibatkan regenerasi pada sistem manajemen itu sendiri.
2. Pemerintah Republik Indonesia.
Dalam hal ini pemerintah kurang menaruh perhatian pada sistem dan kontrol dari sistem yang berjalan dalam PT. Pos Indonesia. Selama ini peran pemerintah hanya sebagai legislator dan bukan sebagai pengawas.

Central Problem
Sistem manajemen pengontrolan kualitas dan waktu pengiriman barang
Banyak terdapat keluhan mengenai kualitas pengiriman barang oleh PT. Pos Indonesia dengan beragam kasus. Efek dari lemahnya pengontrolan terhadap kualitas pengiriman barang ini antara lain:
• Barang dengan kategori pecah belah banyak yang dibanting ketika berada dalam logistik.
• Banyak paket yang rusak atau bahkan hilang karena quality control tidak memiliki prosedur yang jelas dan tidak dilaksanakan semaksimal mungkin menyebabkan
• Pengawasan tidak dapat dilaksanakan oleh pelanggan karena fasilitias sms dan pengecekan secara online tidak berjalan sebagaimana mestinya.
Jumlah keluhan yang terjadi akibat kelalaian pihak PT. Pos Indonesia dalam sistem pengiriman barang tergolong dalam jumlah yang besar. Akibat dari kesalahan sistem manajemen pengiriman barang ini adalah banyaknya paket yang terkirim tidak sesuai dengan waktu yang dijanjikan atau bahkan paket tersebut tidak sampai tujuan.
Efek negatif dari kejadian-kejadian ini antara lain:
• Banyak konsumen tidak ingin lagi menggunakan jasa PT. Pos Indonesia
• Turunnya tingkat kepercayaan konsumen. Hal ini diperkuat dengan tidak adanya kejelasan prosedur ganti rugi untuk konsumen yang mendapatkan masalah ini.

Objective
Must:
1. Memperbaiki sistem dan mekanisme kerja /restrukturisasi sistem pengiriman barang.
2. Memiliki Standar Operasional Prosedur (SOP) yang menjadi pedoman pelaksanaan pengiriman barang.
3. Memiliki sistem informasi/database yang efektif dalam Sub Departemen IT (dari Departemen Bisnis Komunikasi) sebagai bentuk quality control.
4. Memiliki sistem layanan masyarakat (humas) agar tercipta komunikasi antar kedua belah pihak yang saling memahami, terutama dalam pemahaman akan sistem pengiriman barang.
5. Repositioning PT. Pos Indonesia.
Repositioning ini perlu dilakukan oleh PT. Pos Indonesia karena:
• Posisi baru pesaing-pesaing PT. Pos Indonesia yang sangat kuat seperti Tiki, FedEx, DHL, dsb.
• Menangkap tren baru. PT. Pos Indonesia perlu memasukkan unsur penggunaan teknologi informasi dalam sistem pengiriman barangnya untuk melakukan adaptasi dengan tren baru yaitu teknologi yang memiliki tingkat kecepatan lebih tinggi dari pos dalam pengiriman pesan/uang.
• Mengubah value offering. PT. Pos Indonesia harus dapat mendefinisikan kembali value seperti apakah yang ditawarkan oleh perusahaan ini. Dalam hal ini, kualitas dan ketepatan waktu pengiriman ke seluruh Indonesia dengan harga yang terjangkau.
Dengan demikian, maka positioning yang harus dibentuk oleh PT. Pos Indonesia adalah ‘Indonesia’s Best in Quality, Speed of Delivery and Value for Money’.
Want:
1. Perubahan image untuk dapat mengembalikan kepercayaan masyarakat untuk tetap menggunakan jasa PT. Pos Indonesia.
2. Menjadi market leader dalam jasa pengiriman barang di Indonesia.
3. Memaksimalkan penggunaan teknologi informasi sehingga dapat menjadi perusahaan yang lebih efektif dan efisien.

Area of Consideration
1. Internal
• Sistem manajemen yang tidak mendapatkan sistem kontrol yang efektif dan efisien.
• Sistem manajemen yang banyak melanggar peraturan-peraturan yang telah ditetapkan.
• Sistem manajemen yang kurang dapat dipercaya oleh publik (mis:kurir).
• Kualitas sumber daya manusia yang tidak memberikan pemenuhan janji untuk menyediakan servis terbaik untuk seluruh Indonesia.
• Penggunaan teknologi informasi yang masih sangat minim menyebabkan birokrasi barang terlalu panjang.
2. External
• Infrastruktur di daerah-daerah di Indonesia, khususnya di daerah-daerah terpencil yang sulit untuk dijangkau.
• Pemanfaatan teknologi yang masih sangat kurang khususnya di daerah-daerah terpencil.
• Kepercayaan publik yang negatif terhadap image PT. Pos Indonesia.
• Dukungan pemerintah yang tidak signifikan terhadap pengontrolan manajemen PT. Pos Indonesia.

Three Pillars of Education Change

Below is the essay practice for English Writing Subject. I myself made an essay to describe an urgent need to repair Indonesia's system of education.I called the essay...

Three Pillars of Education Change

Indonesian education system desperately needs help to improve its falling quality. Especially in the era of globalization, there is a systemic breakdown which causing the lack of competitiveness among Indonesian students compare to other South East Asia’s countries like Singapore, Malaysia or even Thailand. The quality need to be achieved in order to maintain a progressivity in Indonesia is not showing any improvement yet. Some students in Indonesia tend to see school as an obligation they must get through in order to get a ‘normal’ life. This kind of perception making it hard to get what a school supposed to be, as a source of unlimited knowledge. In the other hand, there is a big issue about the teachers’ quality of teaching which many people believe that they already lost their capability to teach their children with the right matters and methods. 

There is an urgent need for solutions towards this long-neglected problem. What Indonesian need now are three pillars of education change which are curriculum change, change in the perception of students toward school and improving teachers’ quality.
The most important thing need to be taken seriously is the need to change the curriculum especially in elementary, junior high and high school. This can be done by doing formal forums by the government, especially The Ministry of Education with experts, academics, and even with students themselves. Another thing need to be established is the permission to customize the curriculum in provinces. This is important consider that there is a gap between students in each provinces. But the customization needs to be guided with the nationally accepted curriculum.

Second thing need to do is to change students paradigm about what school is all about. A lot of students who already got the opportunity find that school is just an obligation, a search for an A and a place to hang out with friends. The real meaning of school as a place to learn need to be communicates to students. Therefore, teachers will be the person who can communicate that most effectively. Teaching in school will not just need to be about theory and practices of skills and knowledges. The teaching of attitudes and the meaning of learning in school suppose to be at a higher priority.

In order to do so, it is undeniably important to improve the quality of teachers themselves. Teachers all over Indonesia need to have trainings with national accepted standard. Underperformance teachers judge by panel of judges from experts will be trained to achieve certain standard. After the training being completed, teachers that already pass will obtain certificate stated that they are accepted as Indonesia’s Certified Teacher. Besides the training, another important aspect need to be considered is the teacher’s salary. Even though for many teachers, money is not the motivation, but raising the salary can show that government of Indonesia is appreciating their effort to build this nation.

Indonesian Education System needed to be build in order to eliminate the systemic breakdown this nation face today. The nation itself will be able to achieve higher human resources standard in the future. This is an urgent and very important needs needed to be implemented as soon as possible. The era of tight competitiveness already happening all over the world and it would not wait for Indonesia.

This is Teeshirt

Tugas Dekstop Publishing kali ini adalah membuat perusahaan sendiri dengan menekankan pada konsep dan desain-desain untuk kebutuhan perusahaan. Dalam tugas individual ini saya membuat sebuah perusahaan t-shirt bernama teeshirt. Tagline yang dibuat pun sederhana, hanya menambahkan 'this is' sebelum teeshirt (dapat dilihat dilogo).
Dibawah adalah jenis-jenis desain yang saya buat. Letterhead, kartu nama tampak depan dan belakang, poster untuk year end sale dan contoh desain-desain baju untuk pria dan wanita.

Saturday, October 10, 2009

Starbucks SWOT Analysis and Strategy-Tactics

Dalam mata kuliah Marketing Planning and Control, kami belajar menggabungkan analisa SWOT dengan STEEPLE/C untuk menghasilkan pemahaman yang menyeluruh tentang sebuah brand. Dalam tugas kelompok ini, saya dan teman-teman mencoba untuk menganalisis SWOT dari Starbucks. Selain itu, kami juga membuat strategy dan tactic Starbucks kedepannya.

SWOT Analysis
Strengths
1. Starbucks is the leading retailer and roaster for brand specialty coffee in the world.
2. Strong brand image with the motto ‘The Starbucks Experience’.
3. Starbucks is a global organization with more than 16.000 retails in 48 countries in the entire world.
4. One of the strongest franchises in the world with more than 6500 licenses shops in the world.
5. Starbucks is known for providing superior products and services.
6. Starbucks offered both functional and emotional benefits.
7. Starbucks is number 7 on Fortune Magazine's "100 Best Companies to Work For" for 2008.
8. Have loyal customers in all of Starbucks’ existing countries.
9. High quality control in all Starbucks’ retails.
10. Have a consistent high quality of service.
11. Sophisticated atmosphere typical of the Italian Coffee houses, music, interior design and artwork.
12. Outlets positioned in high street locations, malls, within other businesses areas like offices building.
13. Wi-Fi Internet service in all of Starbucks retails.
14. Fast coffee serving.
15. The process of preparing the product does not need highly sophisticated technology.
16. Have a lot of flavors variation.
17. Limited number of strong competitors.
18. High market share and market growth.
19. Always aim to help support environment, ex: by using recyclable tissue.
20. Always treat the employees as a partner not just as employees.
21. Welcome all questions, comments and feedback where customers could send it by email, sms or just inform it in Starbucks retails.
22. Have a Starbucks Workers Union which helps employees to inform their thoughts to management.

Weaknesses
1. High pricing which cost not all kind of market could buy Starbucks’ products.
2. Starbucks considered ‘American Global’ which cost sentimental issue for customers in some countries.
3. Too focus on US domestic market.
4. Starbucks refuses to guarantee that milk, beverages, chocolate, ice cream, and baked goods sold in the company’s stores are free of genetically-modified ingredients.
5. Because of its perfectness of employees service, some employees complaints about the management which push them to always be perfect. That is why they make Starbucks Workers Union.

Opportunities
1. The potential employees are educated people which make it easier to train them.
2. Customer is not price sensitive.
3. Could be able to change negative image of coffee into positive one.
4. High consumerism in Indonesia.
5. Easier to penetrate market because what it sells is the fulfillment of self esteem and need to be love or to belong to community which is the major reason why peoples buy a product.
6. Strong financial support.
7. High growth of economy and market in Indonesia, especially in urban areas.
8. The democratic economy policies in Indonesia make it easier for Starbucks to expand their business.
9. Peoples in Indonesia positioned Starbucks places as one of the best meeting point.
10. Could diverse their product not only in coffee.
11. Many of Starbucks coffee are using organic beans.
12. Some of Starbucks beans are harvested in Indonesia island of Sumatra and Sulawesi. Starbucks purchasing high quality beans in these island at premium prices to help farmers to support their families and invest in a sustainable production. Starbucks paid an average price of $1.20 per pound against the commodity average price of $0.40-0.50 per pound

Threats
1. Global financial crisis which make peoples tend not to spend too much money.
2. Low income in Indonesia makes it hard for Starbucks to penetrate more market segmentation.
3. Sentimental issue to the bad effect of coffee from society.
4. Some people believes that Starbucks turning the world into a giant corporate generic mess.
5. Critics said that it exploits farm workers in third countries.
6. It said that Starbucks domination driving small cafes out of business.
7. Issues stated that Starbucks exploit their workers by paying a very minimum wage with a very high standard of work they need to fulfill.
8. Threats of substitute products and services include other drink items such as colas, teas or juices that are sold in retails.

Strategy and Tactics for Starbucks

Strategy
Strategy for Starbucks in Indonesia for the next 1 year that we proposed is to make a campaign called Starbucks for health. This campaign will focus on the health benefits that peoples will get from drinking a cup of Starbucks. We will change people perception about coffee into positive one and cooperate with other companies in Indonesia to show our support in people health.
The fact is that coffee actually one of the healthiest beverages billions of people consume regularly. The average of 300mg coffee with exercise increase energy by 20% and decrease fatigue level while burning fat increased 107% greater than without caffeine. This can be happened because coffee contains hydroxycitric acid and chromium that can increase up to 30% in metabolic rate. It might guard against gout, diabetes and Alzheimer's disease.
Studies has shown positive results that compare consumption with diabetes rates, including reports that suggest people who drink two cups a day were 50 percent less likely to develop diabetes and also has been proven by doctors. The trouble comes when people start adding sugar and cream to their coffee, or even worse, buying thick, blended drinks with whipped cream on top.
Coffee when consumed in excess can be very addictive, stimulate, and a mood charger.
A large amount of coffee or caffeine consumed all at once can have a negative effect on blood. Too much coffee over time can stain people’s health.
We believe that this negative perception of coffee could be a threat to Starbucks. But we also see this as an opportunity when we can actually change people behavior in Indonesia to consume healthy coffee and make it as part of their life.

Tactics
Product:
We will create a new flavor of Dark Coffee with Fruits topping. This coffee can also be added with skim milk. Dark coffee is the best coffee for health considered it has not been mixed with full cream milk, whipped cream, etc. Fruits topping in this product is a real fruit, not blended with the coffee but just a complementary to add more vitamin while drinking the coffee. For people who want to add milk in it, we will just add skim milk because it contains low fat rather than full cream milk which contains fat for body.
This product will provide a free one fruit topping. But if people want to add more than one topping, they could by add Rp 5.000, - for each coffee. The size of the product is the usual size of Starbucks cup where a white cup for hot drinks and a transparent cup for cold drinks. This tactic will be launch and develop for one year and continue to be one of Starbucks flavor for years after.
Price:
The price for this product is Rp 29.500, - for tall size, Rp 34.500, - for grande size and Rp 39.500, - for venti size.

Place:
To support Starbucks for Health Campaign, more places will be a 24 hours Starbucks retails where Starbucks will also open 10 retails per year. This will be a convenience to customers where they can decide what time they would like to drink a hot or cold Starbucks coffee. Places that will be open for 24 hours are Starbucks Kemang Village, Citywalk, Rest area in Karawaci Freeway and Summarecon Serpong. This will support some of Starbucks 24 hours store in EX and Sarinah. This tactic will start immediately and finish in 2 months.

Promotion:
To communicate the message of healthy coffee we will use:
1. Advertising
Advertising for Starbucks will be done by advertising in magazines and newspapers. This will be conduct by one advertising per month.
Another kind of advertising is by creating roll banner in retails. The message of the advertising is to communicate the benefits of drinking a cup of coffee in daily life. The banner will be displayed for the first 3 months and there will be a change in design and displayed for another 3 months and continuously for one year.
2. Sales Promotion
Sales promotion that will be conduct is a buy one get one Starbucks Dark Coffee with toppings by using BCA Credit Card. This will be implemented for one year.
Other tactic is cooperating with GNC, companies that produce vitamins for health. When customers buy Starbucks for Rp 500.000, - by combining recipients in one month start from the first recipient, they will get 10% discount when buying GNC product in any amount. This will be conduct for the first 6 months.
For the next 6 months, Starbucks will cooperate with Fitness First. If Starbucks customers buy a total of Rp 100.000, - in one transaction, they will get a free trial voucher in any Fitness First. This tactic will be implemented in 6 month after cooperating with GNC tactic.

Thursday, October 8, 2009

Youth Marketing, MarkPlus Conference 2009

Dibawah ini adalah hasil review dari MarkPlus Marketing Confrence 2009 yang diselenggarakan oleh MarkPlus, salah satu konsultan marketing terbesar di Asia Tenggara. Review yang dimuat adalah review mengenai youth marketing. 

Dalam sesi thematic outbreak dipanggung mobile marketing, seminar Marketing Conference 09 menampilkan Project Manager dari Toyota Yaris, Ibu Eveline dan Chief Operating Officer KFC Indonesia, Pak Fabian Gelael. Masing-masing perwakilan dari kedua brand ini mempresentasikan apa saja marketing campaign yang dilakukan diera new wave marketing yang serba digital, global dan berorientasi masa depan (Hermawan Kartajaya, Kompas, Minggu 7 September 2008). Sebelum membahas mengenai presentasi kedua brand ini, berikut adalah overview seperti apakah segmen pasar youth di Indonesia berdasarkan research dan pendapat dari beberapa sumber.

Segmen pasar youth di Indonesia adalah segmen pasar yang:
• Suka hangout di mall (51% berdasarkan research dari Spire Research & Consulting).
• High tech, beorientasi pada tren lifestyle dan sangat mobile serta malas menabung (majalah Marketing Januari 2008).
• Memiliki keunikan yaitu sumber uang yang mereka belanjakan sebagian besar berasal dari orangtua masing-masing sehingga bagi sebagian brand, hal ini merupakan opportunity dan strength segmen pasar ini (survey Spire Research & Consulting).
• Peer group atau community based selling memiliki pengaruh yang kuat dalam keputusan membeli (research Spire Research & Consulting).
• Merupakan influencer yang berpengaruh pada keputusan membeli dalam keluarga (Project Manager Toyota Yaris).

Berikut adalah review dan analisa berdasarkan presentasi dari Toyota Yaris dan KFC Indonesia:

Toyota Yaris
Speaker: Eveline, Project Manager Toyota Yaris Indonesia 

Toyota Yaris lahir sebagai cara Toyota mendapatkan market share dari segmen youth ini. Yaris merupakan bentuk baru dari Toyota Scarlet yang pernah dikeluarkan Toyota Indonesia pada tahun 1992. Namun karena kurang berhasil, produksi Scarlet pun berhenti. Untuk menggantikan Scarlet, PT Toyota Astra Motor meluncurkan Yaris pada 10 Februari 2006.

Menurut Project Manager Toyota Yaris, pada awalnya cukup sulit bagi Toyota Indonesia untuk membidik pasar anak muda. Hal ini dikarenakan selama ini persepsi masyarakat terhadap Toyota adalah mobil keluarga, yang disebabkan besar dan kuatnya pasar Toyota Kijang serta generasi-generasi penerusnya selama puluhan tahun di Indonesia.

Dalam meluncurkan Yaris, Toyota menggunakan teori Baby Boomers, Gen X, dan Gen Y. Generasi pertama adalah baby boomers yang pada tahun ini berusia 36-54 tahun serta terpengaruh oleh music Rock n Roll. Gen X merupakan mereka yang berusia 24-35 tahun yang terpengaruh oleh pop culture. Sedangkan Gen Y adalah mereka yang berusia 6-23 tahun, lahir pada tahun 1970an yang tidak terpengaruh oleh satu jenis musik tertentu, namun lebih beraneka ragam dalam hal philosophy hidup.

Untuk memperkuat pasar Yaris di Indonesia dengan campaign ‘It’s Your Time’nya, brand ini membuat berbagai event serta memanfaatkan berbagai media di era web 2.0 ini. Hal-hal yang dilakukan oleh Toyota Yaris antara lain:
• Untuk ATL, Yaris membuat iklan cetak yang menampilkan mobil Yaris dengan menggabungkan unsur fashion anak muda didalam iklan cetak tersebut.
• Mensponsori berbagai acara anak muda antar lain konser musik Chris Daughtry dan Rihanna di Indonesia.
• Bekerjasama dengan Blitz Megaplex membuat Yaris Blitzcard.
• Membuat profile Yaris di facebook.

KFC Indonesia
Speaker: Fabian Gelael, Chief Operating Officer KFC Indonesia

Chief Operating Officer KFC Indonesia, Fabian Gelael dalam seminar youth marketing menjelaskan kesuksesan KFC Indonesia menggarap pasar anak muda. Menurut Fabian, semula KFC dipersepsikan sebagai brand yang tua oleh masyarakat Indonesia. Hal ini dikarenakan KFC merupakan fast food tertua di Indonesia yang dikenal berorientasi pada pasar keluarga. Selama hamper 30 tahun di Indonesia, KFC menghadapi berbagai tantangan yang pada akhirnya membuat KFC memutuskan bahwa cara terbaik menghadapi tantangan-tantangan tersebut adalah dengan meremajakan image KFC. 

Tantangan-tantangan tersebut antara lain:
• KFC hanya menjual ayam goreng (diversifikasi produk terbatas).
• KFC harus mampu mempertahankan eksistensinya di pasar fast food dimana KFC Indonesia akan berulang tahun ke 30 tahun depan.
• Competitor-competitor KFC yang sangat kuat seperti McD ditahun 1990an dengan image awal yang dibentuk sebagai fast food yang muda dan beberapa tahun ini yaitu Burger King.
KFC dalam meremajakan produknya mengeluarkan KFC Music Hit List Compilation CD. Dalam CD ini KFC bekerjasama dengan band-band indie seperti Juliette, Antique, Bonus Band, dsb. Ketiga band tersebut pun lahir dari bimbingan KFC sendiri sehingga menurut Fabian Gelael, terjadi bonding antara KFC dengan band-band tersebut.

Dalam mendukung KFC dengan program musiknya, KFC mengadakan berbagai event dan advertisement secara BTL (banner, booth, fans gathering, dsb). Event-event yang diadakan KFC antara lain seperti:
• KFC Goes to School and Campus
• KFC goes to mall
• KFC Jam session di KFC Stores
• KFC Anti Drugs Programme
• KFC Talent Search, Satu Bintang. Versi Indonesian Idol dari KFC ini diikuti oleh 3800 band seluruh Indonesia dimana pada akhirnya pihak KFC memilih 20 band untuk mengikuti workshop stage dan 12 band menuju grand final sekaligu lagu-lagu mereka akan dikutsertakan dalam KFC Music Hit List Complication CD Vol.3.

Keseriusan dan kekonsitenan KFC Indonesia dalam program musiknya ditunjukkan dengan mengalokasikan 30% budget perusahaan pada tahun pertama program ini, yang kemudian dilanjutkan sebesar 15% budget pada tahun-tahun setelahnya. Hasil dari seluruh kerja keras KFC Indonesia adalah data yang menunjukkan penjualan KFC Music Hit List Compilcation CD setiap bulannya mencapai rata-rata 90.000 CD. Sedangkan untuk sales paket ayam KFC, setiap bulannya mencapai rata-rata 400.000 paket, naik 32% dibandingkan tahun 2007.

KFC melalui band-band ini pun berhasil melaksanakan prinsip many to many marketing. Band-band bentukan KFC memiliki fans-fans yang pada akhirnya menjadi evangelist band-band tersebut. Karena adanya bonding yang kuat antara KFC dengan para bintangnya, fans-fans dari band-band tersebut secara tidak langsung akan menjadi loyal kepada KFC.

Wednesday, October 7, 2009

The 8th Habit

Dibawah ini adalah book review untuk mata kuliah Professional Studies di Semester 3. Buku yang saya pilih adalah salah satu buku paling terkenal di dunia, The 8th Habit karangan Stephen R.Covey.

Buku The 8th Habit merupakan karangan Stephen R.Covey. Buku ini merupakan lanjutan dari buku sebelumnya, The 7th Habits of Highly Effective People. Dalam buku ini, dijelaskan mengenai konsep-konsep menjadi orang yang efektif sehingga terbentuk pribadi seorang pemimpin.

Sebelum membahas mengenai ke-8 kebiasaan baik, Stephen R.Covey menjelaskan 2 prinsip dasar sebelum membentuk kebiasaan-kebiasaan yang efektif tersebut. Kedua prinsip ini adalah paradigma dan prinsip. Paradigma adalah bagaimana kita melihat sesuatu menggunakan sudut pandang tertentu. Dalam buku ini dijelaskan bahwa paradigma yang digunakan haruslah paradigma yang berdasarkan prinsip hidup. Prinsip hidup dapat berupa kejujuran, pelayanan, kasih, kerja keras, hormat, rasa syukur, loyalitas, tanggung jawab, integritas, dsb.

Setelah menemukan paradigma dan prinsip hidup kita, barulah kita dapat mempraktekkan 8 kebiasaan efektif ini, yang terdiri dari:
1. Proaktif
Proaktif berarti bertanggung jawab dalam setiap aspek dalam hidup kita. Dengan bertanggung jawab dalam hidup, kita pun akan termotivasi untuk terus mengambil inisiatif dalam melakukan suatu pekerjaan.
2. Memiliki visi
Sebagai seorang pemimpin, kita perlu mengetahui apa yang kita inginkan dalam hidup kita. Keinginan kita tersebut dapat berupa keinginan jangka panjang atau sekedar keinginan jangka pendek. Namun keinginan-keinginan kita haruslah sesuai dengan prinsip-prinsip dan saling mendukung untuk mencapai tujuan terbesar hidup kita.
3. Dahulukan yang utama.
Seorang pemimpin harus mampu menyusun prioritas untuk setiap aktivitas yang ia lakukan dalam hidupnya. Prioritas tersebut haruslah mengarah para visi besar hidup seseorang.
4. Berpikir menang-menang
Sebagai manusia, kita tidak mungkin dapat melepaskan diri untuk berhubungan dengan orang lain. Karena itulah dibutuhkan paradigm menang-menang untuk setiap persoalan yang kita temui. Keputusan kita tidak boleh hanya menyenangkan untuk sepihak, namun harus juga menyenangkan untuk pihak lain.
5. Memahami terlebih dahulu, baru dipahami
Seorang pemimpin harus dapat memahami orang lain, terutama yang bekerjasama dengannya. Dengan menjadi pendengar yang baik, kita dapat mengerti kebutuhan orang tersebut. Pada akhirnya, kita tahu solusi yang terbaik untuk menghadapi seseorang. Dari sanalah akan timbul saling pengertian, sehingga kita pun akan dipahami oleh orang tersebut.
6. Wujudkan sinergi
Kebiasaan ini adalah membentuk kerjasama dalam kerja tim. Sinergi artinya mencari penyelesain terhadap suatu permasalahan dengan mencari jalan terbaik yang menguntungkan kedua belah pihak meskipun terdapat perbedaan prinsip.
7. Mengasah gergaji
Mengasah gergaji artinya memperbaharui diri kita secara berkala. Mempelajari hal-hal yang baru untuk bias terus membentuk pribadi seorang pemimpin.

Stephen R.Covey menambah satu kebiasaan lagi yang harus dimiliki yaitu ‘membantu orang lain untuk menemukan diri mereka yang sejati’. Artinya sebagai pemimpin kita harus dapat menjadi inspirasi untuk orang lain sehingga orang tersebut dapat menjadi pemimpin untuk dirinya sendiri dan kemudian ia pun dapat menjadi inspirasi untuk orang lain, konsep ini akan membentuk regenerasi kepemimpinan.